IDEAMULTIMA – Perdagangan karbon di Indonesia melalui IDXCarbon mencatat tonggak sejarah baru. Sepanjang kuartal I-2025, IDXCarbon memperdagangkan sebanyak 690.675 tCO2e unit karbon, melewati total volume transaksi selama tahun 2023 dan 2024. Capaian ini menegaskan posisi IDXCarbon sebagai salah satu bursa karbon terbesar di regional Asia.
Lonjakan Transaksi Perdagangan Karbon
Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2024, IDXCarbon mencatatkan 413.764 tCO2e, sementara pada 2023 mencapai 494.254 tCO2e. Kinerja luar biasa pada awal tahun 2025 ini menunjukkan pertumbuhan pesat minat pasar terhadap perdagangan karbon di Indonesia, sekaligus mendorong optimisme pelaku industri terhadap prospek jangka panjang sektor ini.
Selain volume transaksi, jumlah pengguna jasa IDXCarbon juga meningkat tajam sebesar 22%, menjadi total 111 pengguna aktif hingga akhir kuartal I-2025. Hal ini mencerminkan semakin luasnya partisipasi pelaku industri dan perusahaan dalam mendukung target pengurangan emisi nasional.
BACA JUGA : Harassment Prevention Training: Pentingnya Pelatihan Pencegahan Pelecehan di Tempat Kerja
Proyek Pengurangan Emisi Semakin Variatif
Hingga saat ini, terdapat 7 proyek pengurangan emisi berbasis teknologi yang diperdagangkan di IDXCarbon. Total karbon yang tersedia untuk diperdagangkan (available to be traded) mencapai 2.203.119 tCO2e, menandakan besarnya potensi pasar yang masih dapat dikembangkan ke depan.
IDXCarbon Dorong Kolaborasi dan Ekspansi Internasional
Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, IDXCarbon secara aktif berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Lingkungan Hidup, serta lembaga terkait untuk memperkuat ekosistem perdagangan karbon Indonesia. Tujuannya adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia, bahkan secara global.
“IDXCarbon akan terus berupaya untuk mendorong likuiditas pasar karbon dari sisi demand dan supply, baik dari pasar domestik maupun internasional, sesuai dengan kebijakan dan pengaturan pemerintah,” ujar Kautsar dalam keterangan tertulis pada Jumat (25/4/2025).
Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia
Tonggak penting lainnya tercapai pada 20 Januari 2025, saat pemerintah melalui KLH/BPLH, OJK, dan BEI secara resmi meluncurkan perdagangan internasional perdana unit karbon Indonesia melalui IDXCarbon. Acara ini menandai milestone penting dalam perjalanan perdagangan karbon nasional.
Dalam peluncuran tersebut, terdapat 5 proyek pengurangan emisi dari sektor energi yang memperoleh otorisasi untuk perdagangan internasional, antara lain:
- PLTGU Priok Blok 4 – Pembangkit Listrik Gas Bumi baru.
- PLTGU Grati Blok 2 – Konversi dari Single Cycle ke Combined Cycle.
- PLTM Gunung Wugul – Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro.
- PLTGU PJB Muara Karang Blok 3 – Pembangkit Gas Bumi baru.
- PLTGU Muara Tawar Blok 2 – Konversi Single Cycle ke Combined Cycle.
Harapan ke Depan
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga keuangan, perdagangan karbon Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh secara signifikan. Selain berperan penting dalam mendukung target penurunan emisi nasional, IDXCarbon juga membuka peluang besar untuk investasi hijau dan pembangunan berkelanjutan.